Sambungan dari story map yang kemarin nih. Saya menerapkan metode
story map ini lagi, Standar Kompetensi yang diinginkan adalah mengenali
karakter tokoh Assabiqunal Awalun, kali ini saya akan menceritakan tentang
khalifah Utsman bin Affan.
Masih berkutat pada metode ini, karena sedang dalam langkah
penanaman konsep. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan hampir sama
dengan pembelajaran story mapping part 1, perbedaannya terletak pada
pengerjaannya.
Para siswa saya berikan lembaran HVS kosong, yang harus
mereka lakukan adalah membuat story mapping karya mereka sendiri. Hal yang
harus dilakukan pertama kali adalah mereka mendesign story map, selanjutnya
mendengarkan kisah yang akan saya ceritakan. Kisah Utsman saya buat pendek,
saya bagi menjadi 3 plot. Setiap satu plot saya berhenti dan meminta siswa
untuk menuliskan point-pointnya, tentunya dituliskan pada story map karya
mereka. Begitu seterusnya sampai plot ketiga. Urusan tokoh dan setting perkara
yang mudah hampir semua siswa mengerjakan dengan benar.
Pengerjaan dengan memikirkan point yang akan ditulis
sendiri, ternyata merupakan sebuah kesulitan tersendiri pada siswa, banyak
siswa yang menuliskan ceritanya, bukan point-pointnya. Wah bingung lagi deh.
Hal menarik terjadi, ketika salah satu siswa saya yang kerap
kali tertidur dalam pembelajaran (kata ibundanya sih, karena ia gila baca buku,
kalau sudah baca buku menjelang tidur, bisa sampai jam 02.00 dinihari,
bagaimana dengan anda? J)
tiba-tiba terbangun karena sentakan tangan temannya, yang iseng. Serta merta ia
menjawab point-point yang harus dituliskan pada alur ke 3. Dan jawaban yang
diberikannya adalah BENAR. Si iseng Rifki melongo mendengar jawabannya. Keren
ya, dipikir-pikir mendingan seluruh siswa saya tertidur ketika saya menjelaskan
dan terbangun dalam keadaan sudah mengerti materinya semua. He..he.., lumayan
gak berisik.
Mengevaluasi pekerjaan para siswa, perlu banyak hal yang
harus dibenahi nih. Untuk story mapping
berikutnya, akan kami jadikan dokumen portofolio. Siswa kami berikan ceritanya
dan mereka diminta untuk membuat story mapping dengan kemampuan terbaik yang
mereka miliki boleh dibantu oleh orang tua siswa.
Salah satu hasil karya siswa
Seorang siswa sedang mempresentasikan
story mappingnya.
Mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan, proses
pengerjaannya sampai content
yang harus dituliskan pada story mappingnya.
Pada tahap ini bukan hanya kemampuan
pembuatan story mapping yang muncul dari siswa, tapi juga jiwa seninya, keberanian untuk tampil dan
kemampuan mempresentasikan kisah secara runut
berdasarkan story map yang dibuatnya. Alhamdulillah, semoga ilmunya
nyangkut ya…anak-anakku sayang.
to someone in Bali, untuk skripsinya, definisi story map bisa di lihat di www.ccsnet.org English Learning Teaching, www.designedintruction.com, dan masih banyak lainnya.
BalasHapus