Sabtu, 02 Juni 2012

Asmaul Husna's Roulette


Lagi asyik nyetrika, sambil tebakan iklan TV sama buah hatiku tercinta, kurang satu (pasangan hidup, he..he.. cariin donk).Mataku tertuju pada iklan Citra beauty lotion, tentunya bukan produknya, juga bukan perempuan mulusnya, tapi benda yang dimainkan oleh guru dan anak muridnya pada iklan tersebut. Eh Why not? Treengg ada bohlam di kepala. Boleh juga nih kubuat untuk media pembelajaran minggu depan. Segera beranjak dari tempat setrikaan menuju notes kantong. “Ummi.. kalaahh” Azzam menyeringai gembira. “Ya kali ini umi kalah, tunggu pembalasanku nanti” suaraku mirip perompak,anak-anakku tertawa melihat mimic mukaku yang aneh sedikit lucu.
Ku ambil notes kantong, mulai nulis. Mmm apa namanya ya? Gimana kalau Wheel of Asmaul Husna atau Roulette? Kedengerannya islamian yang pertama ya, kalau yang kedua, bau-bau Las Vegas gitchu. Oke apa aja yang diperlukan ya?
“Ummii..” Maryam berteriak memanggilku. “Ya. O ia setrikaan, lupa matiin, duh berapa sih umurnya dah pikun euy! Segera berlari ke living room sambil bawa notes kantong.
Apa tadi ya?
Oke, triplek,kertas asturo atau origami juga bisa, cat kayu and lakban bening
1. Karena materi minggu depan udah tinggal pengayaan, aku kumpulin materi-materi dari sebelum-sebelumnya yang akan dijadikan bahan ujian.
2. Buat pertanyaan-pertanyaan, tapi di dalam shapes(tu loh yang ada di Microsoft word bagian insert) ya, soalnyakan mau dimasukkan ke amplop
3. Pesan triplek. Pas mau ngajuin anggaran ke kepsek, wah hampir semuanya dicoret(gak boleh beli maksudnya) pakai yang ada.”Triplek ada, ambil di belakang, asturo minta tuh di TU, lakban dll ada semua” ujarnya sambil mengembalikan kertas anggaranku. “triplek di belakang? Belakang mana, belakang rumahku? Garuk-garuk kepala, kenapa tadi gak langsung nanya ya? . Pak Hendri tau triplek gak?” Tanya ku ke bendahara sekolah yang saat itu sudah siap mengeluarkan uang tapi masuk lagi ke laci sakralnya. “ Pak Bajuri kali!” jawabnya. “Oke! Segera kucari Pak Bajuri spesialisasi kerumahtanggaan, maksudnya peralatan-peralatan gitu bukan konsultan rumah tangga J.
Ah ketemu juga. “Assalammu’alaikum pak. Pak Cleaning service bisa dimintain tolong motongin triplek gak?”. “Bisa bu, perlu berapa triplek?” ucapnya mantap. Kami berbicara sambil berjalan menuju lokasi triplek. Triplek bekas banyak sekali teronggok manis di bawah tangga dekat kelas 1 yang menuju kelas 3. Wah sayang banget, kalau dijual lumayan nih (gak bisa lihat barang nganggur, bawaannya pengen di embat aje). Untung ngomongnya dalam hati, dalaamm banget. He..he..
Kira –kira untuk 12 buah bisa pak?
Bisa, berapa ukurannya?
Diameternya kira-kira 20 cm, lingkaran pak
Yaahh kalau lingkaran mah susah bu, ke matrial aja bu. Bayar gitu ongkosnya berapa
Ooo gitu ya pak, oke deh. Bisa minta tolong bawain ke matrial gak pak? (memelas .com)
Ibu aja deh” katanya tegas. Wah kayanya udah titik tuh gak pake koma, gimana caranya triplek segede gitu aku bawa ke matrial, kalau punya mobil mending. Nah ini motor butut, kagak bisa d stater otomatis lagi, musti di engkel/sela, yang bikin seluruh tubuh bagian kanan pada pegel-pegel linu habis.
Gak solusi deh kalau ngeluh terus. O iya sama Ghina deh berdua. Tapi tetap aja tuh triplek kegedean, nah kita imut-imut (amit-amit kali). Ah udah deh, ke kelas dulu, dhuha. Moga dapat pencerahan.
“Assalammu’alaikum” terdengar suara dari luar pintu kelas
“Ren, itu” Bu endah memberi tanda untuk segera ke pintu
Aku bersegera ke pintu, eh Pak Eko, CS yang sudah membawa triplek yang sudah dipotong-potong dengan ukuran yang lebih masuk akal untuk dibawa dimotor dari ukuran sebelumnya.
Senyum lebar menyambutnya, Terimakasih pak
Jam istirahat aku dan gina ke matrial, untuk mendapatkan 12 lingkaran triplek beserta busurnya diperlukan ongkos Rp 50.000. Oke bayar langsung, nanti sore di ambil.
4. Pas udah dapet tripleknya,buat pola 6 kerucut disesuaikan dengan ukuran triplek,kaya gini nih
    Kerucutnya dari asturo, yang warnanya lain-lain. Misalnya merah, hijau dll

5. Cat seluruh permukaan triplek bagian atas dengan warna yang terang, kalau sudah kering tempel kerucut yang terbuat dari kertas asturo tadi, dengan posisi proporsional.
6. Seluruh permukaan triplek yang sudah di cat dan ditempeli asturo tadi di lakban bening, bertujuan supaya, cat tidak terkelupas dan kertas asturonya juga tidak mudah lecek, robek ataupun terlepas.
7. Masukkan busurnya (longgar aja supaya bisa diputar)
Tra..la.. jadi deh 
Asmaul Husna's Roulette by Reni
Ada yang ketinggalan. Pertanyaan-pertanyaan yang udah dibuat tadi. Dimasukkan ke dalam amplop yang warnanya sesuai warna asturo di triplek.
Tiap amplop berisi 5 pertanyaan (terserah sih mau bikin 20 pertanyaan juga boleh, tapi habis itu di demo murid. He..he..)
Ada cara lebih enak juga, biar saja mereka tanya jawab secara lisan di antara teman sekelompoknya. Tapi kali ini aku pakai pertanyaan tertulis dari aku gurunya, supaya lebih terarah. Dan jawaban yang diinginkan terkabulkan.
Begitu masuk kelas. Apa itu bu? Yaa segerombolan anak mengelilingiku, menarik-narik jilbab n baju, aneh ya?. Hari gini masih ada aja yang hobi narik-narik, mending narik becak dapet duit.
Mau tahu? Mau tahu? Kasih tahu gak ya?(Ust maulana's style)
Oke Pay attention, Get ready and have a pray
Setelah itu anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku bagikan roulettenya plus soal. Mereka mulai beraksi, aku tinggal duduk-duduk and kipas-kipas, gak perlu ngejelasin lagi, Eh tapi sesekali mengitari meja mereka lah, mengecek apakah mereka dapat menjawab dengan benar. Oia masing-masing anak dikasih lembar skor, bagi yang bisa menjawab pertanyaan tentunya mendapatkan skor dong, apalagi yang bisa ngejawab banyak pertanyaan.
Dan yang paling penting lagi adalah, mereka senaaang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar