Lagi asyik nyetrika, sambil
tebakan iklan TV sama buah hatiku tercinta, kurang satu (pasangan hidup,
he..he.. cariin donk).Mataku tertuju pada iklan Citra beauty lotion, tentunya
bukan produknya, juga bukan perempuan mulusnya, tapi benda yang dimainkan oleh
guru dan anak muridnya pada iklan tersebut. Eh Why not? Treengg ada bohlam di
kepala. Boleh juga nih kubuat untuk media pembelajaran minggu depan. Segera
beranjak dari tempat setrikaan menuju notes kantong. “Ummi.. kalaahh” Azzam
menyeringai gembira. “Ya kali ini umi kalah, tunggu pembalasanku nanti” suaraku
mirip perompak,anak-anakku tertawa melihat mimic mukaku yang aneh sedikit lucu.
Ku ambil notes kantong, mulai
nulis. Mmm apa namanya ya? Gimana kalau Wheel of Asmaul Husna atau Roulette?
Kedengerannya islamian yang pertama ya, kalau yang kedua, bau-bau Las Vegas
gitchu. Oke apa aja yang diperlukan ya?
“Ummii..” Maryam berteriak
memanggilku. “Ya. O ia setrikaan, lupa matiin, duh berapa sih umurnya dah pikun
euy! Segera berlari ke living room sambil bawa notes kantong.
Apa tadi ya?
Oke, triplek,kertas asturo atau
origami juga bisa, cat kayu and lakban bening
1. Karena materi minggu depan
udah tinggal pengayaan, aku kumpulin materi-materi dari sebelum-sebelumnya yang
akan dijadikan bahan ujian.
2. Buat pertanyaan-pertanyaan,
tapi di dalam shapes(tu loh yang ada di Microsoft word bagian insert) ya,
soalnyakan mau dimasukkan ke amplop
3. Pesan triplek. Pas mau ngajuin
anggaran ke kepsek, wah hampir semuanya dicoret(gak boleh beli maksudnya) pakai
yang ada.”Triplek ada, ambil di belakang, asturo minta tuh di TU, lakban dll
ada semua” ujarnya sambil mengembalikan kertas anggaranku. “triplek di
belakang? Belakang mana, belakang rumahku? Garuk-garuk kepala, kenapa tadi gak
langsung nanya ya? . Pak Hendri tau triplek gak?” Tanya ku ke bendahara sekolah
yang saat itu sudah siap mengeluarkan uang tapi masuk lagi ke laci sakralnya. “
Pak Bajuri kali!” jawabnya. “Oke! Segera kucari Pak Bajuri spesialisasi
kerumahtanggaan, maksudnya peralatan-peralatan gitu bukan konsultan rumah
tangga J.
Ah ketemu juga.
“Assalammu’alaikum pak. Pak Cleaning service bisa dimintain tolong motongin
triplek gak?”. “Bisa bu, perlu berapa triplek?” ucapnya mantap. Kami berbicara
sambil berjalan menuju lokasi triplek. Triplek bekas banyak sekali teronggok
manis di bawah tangga dekat kelas 1 yang menuju kelas 3. Wah sayang banget,
kalau dijual lumayan nih (gak bisa lihat barang nganggur, bawaannya pengen di
embat aje). Untung ngomongnya dalam hati, dalaamm banget. He..he..
Kira –kira untuk 12 buah bisa
pak?
Bisa, berapa ukurannya?
Diameternya kira-kira 20 cm,
lingkaran pak
Yaahh kalau lingkaran mah susah
bu, ke matrial aja bu. Bayar gitu ongkosnya berapa
Ooo gitu ya pak, oke deh. Bisa
minta tolong bawain ke matrial gak pak? (memelas .com)
Ibu aja deh” katanya tegas. Wah
kayanya udah titik tuh gak pake koma, gimana caranya triplek segede gitu aku
bawa ke matrial, kalau punya mobil mending. Nah ini motor butut, kagak bisa d
stater otomatis lagi, musti di engkel/sela, yang bikin seluruh tubuh bagian
kanan pada pegel-pegel linu habis.
Gak solusi deh kalau ngeluh
terus. O iya sama Ghina deh berdua. Tapi tetap aja tuh triplek kegedean, nah
kita imut-imut (amit-amit kali). Ah udah deh, ke kelas dulu, dhuha. Moga dapat
pencerahan.
“Assalammu’alaikum” terdengar
suara dari luar pintu kelas
“Ren, itu” Bu endah memberi tanda
untuk segera ke pintu
Aku bersegera ke pintu, eh Pak
Eko, CS yang sudah membawa triplek yang sudah dipotong-potong dengan ukuran
yang lebih masuk akal untuk dibawa dimotor dari ukuran sebelumnya.
Senyum lebar menyambutnya,
Terimakasih pak
Jam istirahat aku dan gina ke
matrial, untuk mendapatkan 12 lingkaran triplek beserta busurnya diperlukan
ongkos Rp 50.000. Oke bayar langsung, nanti sore di ambil.
4. Pas udah dapet tripleknya,buat pola 6 kerucut
disesuaikan dengan ukuran triplek,kaya gini nih
Kerucutnya
dari asturo, yang warnanya lain-lain. Misalnya merah, hijau dll
5. Cat seluruh
permukaan triplek bagian atas dengan warna yang terang, kalau sudah kering
tempel kerucut yang terbuat dari kertas asturo tadi, dengan posisi
proporsional.
6. Seluruh
permukaan triplek yang sudah di cat dan ditempeli asturo tadi di lakban bening,
bertujuan supaya, cat tidak terkelupas dan kertas asturonya juga tidak mudah
lecek, robek ataupun terlepas.
7. Masukkan
busurnya (longgar aja supaya bisa diputar)
Tra..la.. jadi
deh
Asmaul Husna's Roulette by Reni |
Ada yang
ketinggalan. Pertanyaan-pertanyaan yang udah dibuat tadi. Dimasukkan ke dalam
amplop yang warnanya sesuai warna asturo di triplek.
Tiap amplop
berisi 5 pertanyaan (terserah sih mau bikin 20 pertanyaan juga boleh, tapi
habis itu di demo murid. He..he..)
Ada cara lebih
enak juga, biar saja mereka tanya jawab secara lisan di antara teman
sekelompoknya. Tapi kali ini aku pakai pertanyaan tertulis dari aku gurunya,
supaya lebih terarah. Dan jawaban yang diinginkan terkabulkan.
Begitu masuk
kelas. Apa itu bu? Yaa segerombolan anak mengelilingiku, menarik-narik jilbab n
baju, aneh ya?. Hari gini masih ada aja yang hobi narik-narik, mending narik
becak dapet duit.
Mau tahu? Mau
tahu? Kasih tahu gak ya?(Ust maulana's style)
Oke Pay
attention, Get ready and have a pray
Setelah itu
anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku bagikan roulettenya plus soal.
Mereka mulai beraksi, aku tinggal duduk-duduk and kipas-kipas, gak perlu ngejelasin
lagi, Eh tapi sesekali mengitari meja mereka lah, mengecek apakah mereka dapat
menjawab dengan benar. Oia masing-masing anak dikasih lembar skor, bagi yang
bisa menjawab pertanyaan tentunya mendapatkan skor dong, apalagi yang bisa
ngejawab banyak pertanyaan.
Dan yang
paling penting lagi adalah, mereka senaaang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar