Setiap mau buat pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, cukup memeras otak. Sebenarnya mudah saja kalau saya hanya
memindahkan materi dari buku, lalu membuat LKS, tapi saya inginnya bagaimana caranya supaya ada sesuatu yang membuat siswa tertarik ketika
belajar hal tersebut.
Pikir punya pikir, iseng-iseng lihat-lihat
bukunya bu Nuha di rak yang selalu tertata rapi dan bersih, kayanya kalau ada
yang letaknya pindah Bu Nuha bakalan tahu deh, secara dia rapi banget gitchu
loh, Nah kalau saya?!. Meja berantakan terus, katanya sih ciri-ciri seniman
emang gemar yang namanya ketidakteraturan alias berantakan. He..he.. (jangan
ditiru-off the record) Oiya balik lagi ke rak Bu Nuha. Saya menemukan sebuah
buku menarik, judulnya 100+ ideas for children, Jackie Holderness and Annie
Hughes Penerbitnya McMillan, 1998 tapi
boleh dong, nyuri-nyuri ide, tip intip dikit metode-metodenya atau kit-nya. Nah
dapat nih, pas bagian Cube story. Treeng,
langsung ada lampu nih di kepala. Gimana kalau Materi Assabiqunal Awalun kisah
Abu Bakar Ash Shiddiq saya bikin jadi kubus, masing-masing sisinya menampilkan
plot cerita dari kisah Abu Bakar tersebut. Good,
dapat idenya. Mulai deh
1. Browsing kisah Abu Bakar Ash Shiddiq,
cari-cari buku-bukunya (pengetahuan dasar
sudah ada, masa iya umur segini gak tahu kisah Abu Bakar)
2.
Saya buat ceritanya sedemikian rupa supaya jadi satu lembar tapi padat materi
(untuk 2nd grade gitu loh, banyak-banyak nanti pusingL
3.
Mulai cari-cari komik Abu Bakar di perpus, dapat dari penerbit Rumah Pensil,
Syamil, Adz Dzikr. Saya compare, cari yang paling keren tentunya(gambarnya)
4.
Buat 6 gambar yang harus mewakili cerita, di kertas HVS saja, terus kita
warnai. Keren lagi kalau ada G-pen kita
gambar disitu, print warna deh. Wuihh mantap,Tapi berhubung dana terbatas tapi
pikiran harus di luar batas jadi sebisa mungkin buat media murah namun memikat
hati
5.
Oke lanjut, buat pola bangun kubusnya dari kertas duplek, ukurannya lumayan
besar. Saya buat 20 cm masing-masing rusuknya. Soalnya untuk dilempar-lempar,
kalau kecil gak seru donk.
6.
Gambar sudah jadi, kubus sudah jadi tinggal tempel jadi deh. Oia, sebelumnya saya
lapisin dulu gambar yang sudah diwarnai crayon dengan cat acrylic transparent
Rp. 28.000an beli di Gramedia, tapi menurut saya sih mahal, kalau ada referensi
yang lebih murah lagi boleh tuh. Kenapa harus dilapisi? Supaya gak bleberan, crayon kan kalau kena tangan
jadi kotor tangannya, and supaya
warnanya tetap mengkilat, kinclong.
Dah Jadi deh, Mau lihat? Nih dia
Nah pas pembelajarannya, saya umpetin
dulu tuh kubus cerita dibalik jilbab
indahku. Anak-anak bertanya-tanya, Apa tuh bu? Jadi di awal kita main
tebak-tebakkan. Itu murid-murid kenapa nebaknya aneh-aneh ya? dari mulai
perlengkapan kelas, perlengkapan mandi, perlengkapan dapur sampai alat bangunan
disebutin. Ihh gak nyambung deh, dah tahu guru PAI, pasti yang berhubungan
dengan PAI kan, tul gak? (ingat bu guru jangan membatasi pikiran anak, berpikir
out of the box kan boleh-boleh aja)
Akhirnya saya mulai dengan suara menggelegar
kisah Abu Bakar sambil memegang media dan memperlihatkan sisi ceritanya satu
per satu. I’m glad, kids so enthusiastic. Senang melihat mata mereka yang
berbinar-binar menanti kelanjutan ceritanya.
Selesai bercerita kami membentuk
lingkaran, saya memberi aturan main. Siapa yang mendapatkan kubusnya maka ia
harus menceritakan gambar pada bagian kubus yang menghadap ke atas. Everybody
agree? Yesssssss I’m agree, jawab mereka serentak. Saya menutup mata, dan
melemparkan kubusnya tak tentu arah, mereka berebutan mengambilnya, sudah gak
sabaran ingin menumpahkan cerita. Bahkan si Afdzal salah satu muridku yang
cenderung pendiampun tak luput dari rebutan kubus. Kubus itu jatuh pada Rifki,
rajanya bercerita di kelas. Dia kebagian gambar Abu Bakar dan Umar sedang
mengumpulkan pelepah kurma untuk dijadikan alas menulis ayat-ayat Qur’an. Kisah
tersebut meluncur deras dari mulut Rifki. “Perang Riddah membuat banyak
penghafal Qur’an mati syahid, karenanya Umar bin Khattab mengusulkan untuk
mengumpulkan kembali ayat-ayat qur’an yang ada pada para penghafal Qur’an
dengan cara menuliskannya di pelepah kurma, tulang ataupun daun lontar. Jadi
pada Masa Abu Bakarlah ada usulan agar ayat-ayat Al Qur’an dikumpulkan” ucapnya
lancar
Oke point for boys, beranjak dari
tempatku duduk, menggambar bintang indah untuk anak putra di papan tulis.
Lanjut……begitu selanjutnya, anak-anak
begitu antusias bermain lempar kubus. Wah mudah-mudahan mereka gak cuma saat
ini saja bisa menceritakan kembali kisah Abu Bakar ya, tapi besok-besok masih
inget. Mau coba kawan? Jika bertemu siswa-siswi SDIT NF kelas 2D Tanya aja, kalau mereka bisa, berarti
ngajarku sukses. Cihuyy. Yang utama adalah mereka having
fun and enjoying their study.
Assalamualaikum bu Reni, boleh juga tuh kalo mau diikutin untuk lomba kreatifitas guru 2012 tingkat nasional.
BalasHapusDicoba aja hadiahnya menarik
Aamiin, pak eko, masalahnya saya baru buka blog and baca usul bapak (he..he.. telat.com). I'll try next year :)
BalasHapusEh tapi bener nih menarik? Gak PD