Rabu, 13 Maret 2013

Langsing Ala Rasulullah



LANGSING ALA RASULULLAH


“Islam cinta keadilan...takkan takut akan rintangan...” terdengar lirik lagu dan gelak tawa beberapa guru. Saya segera menghampiri, ternyata beberapa guru sedang berlatih gerakan senam diiringi nasyid tersebut. Tak berapa lama kemudian, seorang guru menghampiri saya “ Ren, ayo latihan!”, “Latihan apa?”, badminton ujarnya. Oh iya setengah berlari saya mengejarnya. Dalam perjalanan menuju ke hall, saya melalui beberapa guru yang sedang berlatih volley di lorong kelas dua. Subhanallah....tiba-tiba seluruh Nurul Fikri berada dalam euforia olahraga. 

Ada yang berlatih senam, volley, badminton dan lain-lain...dalam gelak canda di sela-sela persiapan pertandingan Pekan Olahraga ini. Banyak selentingan ucapan yaitu “biar langsing!”. Ha..ha.. untuk ibu-ibu seumuran saya ke atas, apalagi sudah memiliki anak, badan tumbuh kesamping menjadi hal yang sungguh nyata dan sulit dihentikan ataupun diturunkan.
Namun perkataan “biar langsing” tersebut, saya yakin bukan pernyataan ringan, tapi memang keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Langsing atau lebih tepatnya memiliki berat badan tubuh ideal menjadi dambaan setiap orang. Sebenarnya lebih kepada memiliki tubuh proporsional membuat kita lincah bergerak, nafas tidak tersengal-sengal, bertenaga dan enak dipandang juga J.
Memiliki tubuh proporsional tidak terlepas dari gaya hidup yang kita lakukan. Lihatlah betapa banyak iklan di televisi mengenai makanan yang mengajak para penontonnya untuk dapat makan sebanyak-banyaknya tapi tetap langsing badannya. Perhatikan saja banyak iklan makanan dan banyak pula iklan obat pelangsingnya. 


Nah, berikut ini adalah kiat langsing ala Rasulullah yang bisa kita ikuti:
1.       Kita tidak makan sebelum lapar. Pada point ini kita belajar tentang timing (pengaturan alokasi waktu)
2.       Kita berhenti sebelum kenyang, (QS Thaha;18) point ini mengajarkan kita tentang portion (sesuai porsi)
3.       Perbanyak puasa, tentunyasudah banyak yang tahu mengenai manfaat puasa. Dan kalau kita rajin berpuasa sunnah (senin kamis, ayyamul bid) plus puasa ramadhan, maka sesungguhnya kita telah berpuasa selama setengah dari jumlah hari dalam setahun (kecuali kami perempuan karena terpotong haid)
4.       Tidak pernah berhenti beraktivitas. Dalam hal ini Rasulullah mencontohkannya dengan perang. Poin ini kita belajar tentang olahraga. Kenapa dicontohkannya perang, karena dalam  perang kita memeras otak untuk mengatur strategi , dalam perang ada berlari, dalam perang ada terjatuh lalu bangkit lagi, dalam perang ada angkat beban dan terlebih pasti ada tekanan-tekanan psikologis. Otak, pikiran dan tubuh sama-sama dioptimalkan.

Secara kesehatan sesungguhnya manusia itu hanya mempunyai dua penyakit yang pertama sakit fisik dalam hal ini seperti patah tulang dan semacamnya yang berhubungan dengan fisik seseorang. Yang kedua sakit keseimbangan, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, ginjal dll. Semua penyakit ini adalah hasil dari akumulasi gaya hidup yang tidak sehat dalam jangka waktu yang panjang.
Semua hal ini tidak terjadi di zaman Rasulullah, bahkan dalam usia senja mereka masih sanggup menunjukkan kekuatannya dalam mengikuti peperangan. Ini karena mereka memiliki kondisi tubuh yang prima disertai gaya hidup yang sehat.

Sedangkan kita , saya terutama akibat gaya hidup yang salah, masih usia muda sudah dilarang makan enak (kolesterol). Seperti ustad Anis Matta pernah katakan sesungguhnya itu adalah penyempitan rahmat, bukan penyempitan pembuluh darah (kala itu saya merasa sangat tersindir J
Saran dokter kala itu, saya hanya diminta untuk rajin berolahraga.
Untuk panitia POR SIT Nurul Fikri saya mengucapkan apresiasi yang besar, karena telah memberikan peluang pada saya untuk “terpaksa” berolahraga (soalnya saya malas olahraga). Dan acung jempol pula pada guru-guru yang memang melakukan olahraga rutin seperti bu Latifah setiap hari jalan kaki menuju sekolah, beberapa kali saya tawarkan tumpangan motor tidak pernah mau, karena memang sudah diniatkan untk berolahraga sepanjang perjalanan menuju sekolah tersebut.
Akhirul kalam, semoga kesungguhan untuk memiliki tubuh yang langsing(proporsional)  dan tentu saja sehat, bisa terealisasi.

Bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja, tapi juga diniatkan sebagai  bekal mengemban amanah yang lebih besar lagi yaitu menebarkan kebaikan, keindahan Islam di muka bumi. Jika kita sakit-sakitan, tentunya kontribusi kita terhadap dakwah berkurang. Allahu Akbar!!

Selasa, 12 Maret 2013

SLEEP WELL...

manusia berhati putih
isi dunia terlalu berat dipikul
beragam jenis perilaku terlalu banyak untuk ditoleransi
canda, tawa, sedih, marah, kesal
beragam perasaan yang dimiliki manusia dewasa
terkadang melelahkan
selalu ada tempat bersandar
bagi orang yang percaya
selalu ada tempat mengadu bagi orang yang percaya
tidurlah tanpa beban pikiran
nikmati setiap rongga sel yang ada di otak mu untuk meregang lepas
tidurlah seperti bayi
tanpa beban
tanpa keletihan
hanya kasih yang dirasa
hanya cinta yang diminta
tidurlah seperti bayi
dengan senyuman, senyuman seorang manusia berhati baik
senyuman mu