Rabu, 21 Mei 2014

Ikhlas itu... Just do it, and you will know



Kehidupan yang kujalani sampai usiaku sekarang, banyak memberikan pelajaran. Bahkan pastinya, itu akan terus berlangsung sampai ku mati.

Senang, Ceria, Sedih, Luka, Tawa semua mengalir...  yang pasti 

ketika kita terluka adalah mendoakan, ketika kita takut kehilangan adalah mengikhlaskan, ketika kita takut masalah adalah menghadapi

Hidup tak pernah terlepas dari itu 

ketika tahu hakikat hidup yang sebenarnya (beribadah untuk Allah), maka rasa sakit itu terasa tapi tak menjadi terlalu menyakitkan lagi.

Ketika tahu bahwa kita hidup hanya di antara dua titik
Maka kita hanya perlu mengisi garis yang menghubungkan dua titik tersebut dengan hal-hal yang memberikan manfaat bagi orang lain, berbuat baik, dan tentunya memberikan ‘nilai’ pada diri kita, menjadi manusia yang tak malu berhadapan dengan Allah nantinya.

Ketika kita tahu bahwa menikah adalah menyempurnakan setengah agama, maka menjadikan setengahnya lagi tiket masuk ke surga, adalah usaha, kerjasama yang kuat dan penuh kepercayaan antara suami istri tersebut.

Peristiwa perceraian pastinya menyakitkan dan selalu ada versi cerita dari kedua belah pihak. Begitupun dengan ku. Butuh 7 tahun untuk kami (aku & mantan suamiku) untuk menjalin komunikasi yang baik. 

Point utamaku adalah aku tak mau anak-anakku kehilangan figur ayahnya.
Alhamdulillah, sekarang hubungan kami berjalan baik khususnya dalam hal perawatan anak. Aku berusaha sekuat hati berkomunikasi baik dengan istrinya. 

Kami berbagi waktu untuk merawat mereka, kadang seminggu di ayahnya, kadang di aku.

Namun butuh ketebalan hati yang luar biasa menurutku, 

Menurutmu bagaimana? Coba dengarkan, celoteh anak-anakku sepulangnya dari tempat ayahnya

“Ummi, kita ke hotel. Bagus banget. Aku berenang mi, makanannya juga enak-enak”
“Ummi lihat! Aku dibelikan boneka oleh “ibu”, harganya mahal loh mi”
“Ummi, aku punya kamar sendiri, tempat tidurku peri tinkerbel, spreinya juga, apalagi lemari baju dan meja belajarnya. Aku sukaa sekali”
“Aku juga mi, kamarku ada ACnya mi, enak dingiinn”

Semua itu adalah kegembiraan anak-anakku akan kebersamaan mereka bersama ayahnya. Bagaimana aku mendengar dan meresapinya?!

Itu adalah cinta Allah untukku
Itu adalah tangisku sekaligus ketabahanku
Itu adalah keperihanku sekaligus kebahagiaanku
Itu adalah keikhlasanku

Untuk kata yang terakhir itu, aku tak berani berkata lantang, karena ketika kata “ikhlas” terucapkan, saat itu pula ia lenyap dari genggaman.

Ketika ku rindu, aku berkata "Ya Allah, Engkaulah sebaik-baiknya penggenggam. Genggamlah hati anak-anakku selalu untukku 
Ketika kutakut kehilangan, aku berkata " Ya Allah, Engkaulah sebaik-baiknya penjaga. Jagalah gambaran diriku pada mereka.
Ketika kutakut mereka menjadi anak "broken home", aku berkata " Ya Allah, Engkaulah pemegang takdir, berikanlah mereka masa depan yang baik, takdir yang baik dan mencerahkan"

Semua kerisauanku membuahkan hasil. Setidaknya sejauh ini. Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang ceria, berani berbicara, tak ragu berpendapat.

 
Sekarang mereka menjadi anak-anak dengan prestasinya masing-masing. Tidak minder dan kuper. sholat lima waktu.
________________________________________________________

Orang tua. Ibu ataupun ayah tentunya ingin terbaik untuk anaknya, membahagiakan mereka. 

Jika ditanya “Apa kebahagiaan ummi?”
“Tentunya melihat kalian bahagia dunia akhirat, bagaimanapun caranya”
Senyuman lembut dan sentuhan hangat, membalut tubuh mereka.
Malaikat-malaikat tak bersayapku,
Kalian, benar-benar pelajaran nyata kehidupanku. ‘Menata hati”

With love, hope and pray
Always
Mommy

 
Tulisan ini diikut sertakan dalam GIVE AWAY TENTANG IKHLAS 






3 komentar:

  1. Subhanalloh, betapa mbak punya kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Semoga selalu diberi kekuatan oleh Alloh, amin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jazakillah mba indah, iman itu naik turun. Berdoa smg ketika turun.masih tetap dalam jalur Nya. Salam Kenal :)

      Hapus
  2. peluk dirimu dulu ah.... ibu yang hebat... ibu yang tabah. dari ibu yang hebatlah maka terbentuklah anak2 yang hebat.. seperti anak2mu itu. makasih sudah ikut give awayku

    BalasHapus