Menggali ide anak-anak, meminta anak-anak untuk menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan mereka ternyata lebih mudah lho. Belajar berbasis cerita pendek yang kemarin digulirkan tidak membingungkan anak-anak. Ternyata mereka bahkan bisa menemukan jawaban yang tak terduga, ternyata eksplorasi yang mereka sajikan lebih variatif dibandingkan jawaban yang kita inginkan.
Well... story based learning, so far so good. Mudah-mudahan banyak ide-ide penyediaan metode belajar yang lebih segar lagi yang muncul. Supaya anak-anak enjoy mempelajarinya.
Beberapa hari yang lalu si abang percobaan biji kacang hijau, ka mentornya hanya mnerangkan bagian-bagian tumbuhan, lalu mereka melakukan percobaan 1 anak 3 wadah.
Wadah 1 berisi kapas kering dengan biji kacang hijau di atasnya
Wadah 2 berisi kapas dengan air secukupnya untuk membasahi kapas tersebut dan tentunya kacang hijau di atasnya
Wadah 3 berisi kapas yang agak terendam air dengan kacang hijau di atasnya. Selanjutnya mereka diminta mengawasi pertumbuhan kacang hijau milik mereka masing-masing. Abang menemukan sendiri jawabannya(perbedaannya, kelebihan dan kekurangannya) tertera tulisan di buku penghubungnya. "Wow, presentasi Azzam begitu mengagumkan. Dia bisa menerangkan pertumbuhan tanaman secara detil dan jelas".
Di rumah saya minta untuk menjelaskan kembali, dan ya ia sangat bersemangat menceritakan temuannya tentang tanaman tersebut. Sama antusiasnya ketika ia melakukan percobaan sains, dan bisa menemukan bahwa sebuah lampu dapat menyala tanpa kabel, sedangkan teman-temannya tidak.
Pasti semua orang tua tak akan lelah bercerita tentang kelebihan, kenakalan, dan keceriaan anak-anak mereka. Namun yang diambil dari cerita ini adalah. Anak dapat AHA tanpa seorang guru harus mengeluarkan banyak tenaga untuk menerangkannya. Just like I always say. Education is... as beauty as a flower.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar