“Bu, Adian bawa celengan.....” salah satu anak berteriak
“Bu recehan semua,
“Yahh isinya cuma logam,
seratusan
“Eh nggak, ada yang lima ratus, seribu
Suara siswa bersahut
sahutan,mereka be rebutan ingin melihat
celengannya,
Adian segera menuju ku,
menuju kotak infaq yang kupegang. tepatnya.
Srengg, klontang...
puluhan uang receh terjun dari celengannya,dari kaleng bekas biskuit panda yang
ia gunakan untuk celengannya. Sontak seluruh siswa tepuk tangan.
“Horee...Adiaann
Pengumpulan infak qurban
berakhir penuh makna, bukan hanya sekedar meletakkan uang ke kotak infak. Tapi
pagi ini kami belajar tentang pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, keyakinan, harapan
dan impian.
Pengorbanan seorang anak
kecil yang merelakan uang yang dikumpulkan diberikan pada orang lain
Keikhlasan
Kesabaran, kesabarannya
dalam mengumpulkan uang tersebut bertahun-tahun untuk digunakan disaat yang
tepat
Harapan dan impian, kami
belajar banyak tentang harapan dan impian
Adian memiliki harapan
bahwa setiap uang yang ia infakkan dapat memberikannya surga.
Siapa yang tahu
bagaimana surga?
Siapa yang tahu, apakah
setiap uang yang ia infakkan untuk kurban, bisa membantunya menuju surgaNya?
Siapa yang tahu?.. tidak
ada yang tahu.
Tapi ia yakin, yakin
sekali bahwa setiap receh yang ia kumpulkan untuk hewan qurban, dalam setiap
helai rambut hewan kurban itu nantinya, akan ada kebaikan dia disana.
Ia yakin pada hari
kiamat nanti hewan tersebut akan datang
lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Dan darah
hewan qurban itu akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di mana pun hewan itu
disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah.
Ia yakin Allah akan mencintainya dengan ia berinfak, sholat yang rajin,
beribadah sungguh-sungguh.
Keyakinan ini adalah iman.